FILSAFAT ILMU

PENGERTIAN
Filsafat Ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri.

Istilah lain dari filsafat ilmu :
      Theory of science (Teori ilmu/pengetahuan ilmiah)
      Metascience (adi-ilmu)
      Science of science (ilmu tentang ilmu)

The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.       Arti Luas : menampung permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan ke luar dari kegiatan ilmu, seperti :
-          Implikasi ontologik-metafisik dari citra dunia ilmu yang bersifat ilmiah
-          Tata susila yang menjadi pegangan penyelenggara ilmu
-          Konsekuensi pragmatic-etik penyelenggara ilmu, dsb.
2.       Arti Sempit : menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu yang menyangkut sifat pengetahuan ilmiah, dan cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah.

RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Filsuf pengamat sejarah John Losee menyimpulkan bahwa filsafat ilmu dapat digolongkan menjadi empat konsepsi :
1.       Berusaha menyusun pandangan-pandangan dunia yang sesuai atau berdasarkan teori-teori ilmiah yang penting
2.       Berusaha memaparkan praanggapan dan kecenderungan para ilmuwan.
3.       Sebagai suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan menerangkan konsep dan teori dari ilmu
4.       Sebagai penetahuan kritis derajat kedua yang menelaah ilmu sebagai sasarannya.
Sebagai pemikiran tingkat dua, filsafat ilmu melakukan analisis terhadap ilmu untuk menjawab pertanyaan berikut :
  1. Ciri-ciri apakah yang membedakan penyelidikan ilmiah dari ragam penyelidikan lainnya?
  2. Prosedur apa yang harus ditempuh para ilmuwan dalam menyelidiki alam ?
  3. Persyaratan apakah yang harus dipenuhi agar suatu penjelasan ilmiah betul ?
  4.       Apakah kedudukan kognitif dari dalil dan asas ilmiah ?
PROBLEM DALAM FILSAFAT ILMU
Secara ringkas, problem dalam filsafat ilmu adalah :
1. Problem-problem epistimologis tentang ilmu
2.  Problem-problem metafisis tentang ilmu
3.  Problem-problem metodologis tentang ilmu
4.  Problem-problem logis dalam ilmu
5.  Problem-problem etis tentang ilmu
6.  Problem-problem estetis dalam ilmu
  Materi selengkapnya silakan download disini

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KLINIS

Definisi Menurut American Psychological Association’s (APA) Clinical Section :
                Suatu wujud psikologi terapan yang bermaksud memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, serta pemberian saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara patut.

CIRI DAN SIFAT
·    Memiliki orientasi ilmiah-profesional. Yaitu, berupa penggunaan metode ilmu dan kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap individu yang menderita masalah-masalah psikologis melalui intervensi dan evaluasi psikologis.
·    Menampilkan kompetensi psikolog, karena psikolog klinis terlatih dalam menggunakan petunjuk dan pengetahuan psikologi dalam kerja profesionalnya.
·    Menampilkan kompetensi klinikus/klinisi, karena berusaha memahami orang lain dalam kompleksitas alamiah dan transformasi adaptif secara terus menerus atau berkelanjutan.
·    Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektivitas dalam cara kerja profesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang ditanganinya.
·    Profesional, karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi individual, kelompok sosial, dan komunitas untuk memecahkan masalah psikososial dan meningkatkan kualitas hidup.
ORIENTASI PSIKOLOGI KLINIS
a.  Titik Pandang Dasar Klinis
Tugas yang dihadapi psikolog klinis : Memahami masalah-masalah yang dihadapi pasien dan cara pasien menyelesaikan atau berusaha untuk menyelesaikan maslah-masalah itu. Jika cara penyelesaiannya tepat, disebut sebagai penyesuaian yang baik. Kalau tidak tepat, mengindikasikan adanya ketidaksesuaian, maladaptif, atau psikopatologi. Bagi Psikolog klinis, perbedaan antara normal dan abnormal hanya memiliki arti yang tidak signifikan.
b. Aspek-aspek Kepribadian
Tiga aspek yang umumnya perlu dipahami untuk tujuan teoritis studi klinis.
-          Motivasi
-          Kapasitas
-          Pengendalian / Kontrol

WUJUD PENGENDALIAN
·    Pengendalian berlebih, Overcontrol atau represi
·    Pengendalian lemah, Undercontrol atau overexpressiveness
·    Pengendalian tentative, Tentative control atau anxiety (Cemas)
·    Pengendalian terganggu, Inadequate
·    Pengendalian ideal, pengendalian yang melahirkan penyesuaian yang tepat

PERAN PSIKOLOGI KLINIS
1. Terapi dan modifikasi tingkah laku
2.    Asesmen
3.   Pengajaran dan Supervisi
4.   Konsultasi
  Materi Selengkapnya silakan download disini

DINAMIKA KELOMPOK PART 1

Pengertian Kelompok
1.       Berdasarkan Persepsi, Kelompok adalah satu unit  yang terdiri dari sejumlah orang  yang memiliki persepsi kolektif mengenai kesatuan mereka dan memiliki  kemampuan untuk bertindak dalam cara yang sama terhadap lingkungan mereka. (Smith)
2.       Berdasarkan Motivasi, Kelompok adalah kumpulan individu yang dalam hubungannya dapat memuaskan kebutuhan satu dengan lainnya. (Cattell)
3.       Berdasarkan Tujuan, Kelompok adalah unit yang terdiri dua orang atau lebih dan berada   pada satu kelompok untuk satu tujuan. (Mills)
4.       Berdasarkan Organisasi, Kelompok adalah suatu sistem yg diorganisasikan pada 2 orang atau lebih  yang dihubungkan satu dengan lainnya, memiliki sekumpulan peran dan norma yang mengatur fungsi kelompok dan setiap anggotanya. (Mc. David & Harari)
5.       Berdasarkan Interdependensi, Kelompok adalah sekumpulan individu yg melakukan hubungan dengan orang lain yang menunjukkan saling ketergantungan pada tingkatan yang berarti. (Cartwright & Zender)
6.       Berdasarkan Interaksi, Kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi dengan sesama lainnya, dan proses interaksi membedakan bentuk kelompok-kelompok bersama dengan kelompok yang lainnya. (Boner)

Ciri-ciri Kelompok Sosial
·         Adanya Motif yg sama
·         Adanya sikap in-group dan out group
·         Adanya  solidaritas
·         Adanya struktur : fungsional dan hirarkis
·         Adanya Norma yg ideal tertulis atau tidak tertulis

Motivasi Masuk Kelompok
Bentuk-Bentuk Kelompok
1.       Kelompok Primer vs Kelompok Sekunder
Kelompok Primer : Mempunyai pola interaksi yg intensif, suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai dari para anggotanya. Contoh : Kelompok belajar, kelompok agama, keluarga
Kelompok Sekunder: Kelompok besar terdiri dari banyak orang, pola hubungan yg tak  langsung, interaksinya didasarkan pd pertimbangan yg obyektif dan rasional formal. Contoh :  Partai politik, serikat pekerja
2.       Kelompok Formal vs  Kelompok Informal
Kelompok Formal ; Kelompok yang mempunyai peraturan tertulis  dan tegas yang sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan  diantara anggotanya. Contoh  :  Organisasi  profesi
Kelompok Informal: Kelompok yang tidak berstatus resmi dan tidak didukung aturan tertulis.

3.       Membership Group vs Reference Group

Membership Group : Kelompok tempat /wadah seseorang secara fisik menjadi  anggota.     Reference Group : Kelompok tempat seseorang mengidentifikasikan diri, menyetujui norma-norma, tujuan dan sikap individu di dalamnya meskipun seseorang tersebut tidak menjadi anggota kelompok tersebut
4.       Gemeinschaft vs Gesellschaft
Gemeinschaft : Bentuk kehidupan bersama yang  anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat kekal dan alamiah. Contoh : Keluarga
Gesellschaft : Ikatan lahir yg bersifat pokok  untuk waktu jangka pendek, bersifat sebagai  sikap dalam pikiran dan strukturnya bersifat mekanis. Contoh : Organisasi pengusaha
5.       Beberapa Jenis Kelompok sebagai media pertolongan pekerjaan sosial, yaitu :
·         Social Conversation Group
·         Recreation Group
·         Educational Group
·         Self Help Group
·         Problem Solving and Decition  Making Group
·         Socialition Group
·         Therapeutic Group
·         Sensitivity Group, dll.
Materi Selengkapnya Silakan anda download disini

Perkembangan Psikologi Anak Dalam Kehidupan Sosial

Perbedaan fase perkembangan status sosial di dunia anak-anak dalam persahabatan dan mendapatkan kawan bermain di lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah, berbeda dengan pengertian persahabatan yang terjadi pada orang dewasa, untuk orang dewasa persahabatan adalah suatu ikatan relasi dengan orang lain, di mana kepercayaan, pengertian, pengorbanan dan saling membantu satu sama lainnya akan terjalin dalam periode yang lama, sedangkan di dunia anak-anak tidak seperti halnya yang terjadi pada orang dewasa, di dunia anak-anak persahabatan terjalin tidak untuk waktu yang lama, terkadang bila terjadi masalah yang kecil saja, jalinan persahabatan tersebut akan terputus.


Ada dua metode penelitian untuk mengetahui arti persahabatan dan kawan bermain di dalam dunia anak-anak :
1. Dengan cara kita mengajukan beberapa pertanyaan, seperti ;
Siapa teman dekatmu ? kenapa dia ? apa yang kamu senangi dari dia ?
2. Dengan cara kita bercerita tentang persahabatan, kemudian kedua orang sahabat tersebut bertengkar karena mereka tidak dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.

Dari kedua metode tersebut, metode yang nomor dua kita akan banyak mendapatkan informasi, kemudian kita ajukan pertanyaan kepada anak ; Harus bagaimanakah situasi itu diselesaikan ?
Dari banyak informasi yang diberikan anak tersebut, kita akan mendapatkan kesimpulan yang kita bagi dalam beberapa fase, seperti ;

Fase Pertama ;
- Teman untuk bermain
Teman bermain untuk usia anak antara 5 sampai 7 tahun.
Bagi mereka, teman adalah seseorang yang mempunyai mainan yang menarik yang tempat tinggalnya dekat di sekitar mereka, dan mereka mempunyai ketertarikkan yang sama.
Fase Kedua
- Teman untuk bersama
Teman bermain dan membangun kepercayaan, untuk usia anak antara 8 sampai 10 tahun.
Dalam usia mereka ini, pengertian teman sedikit lebih luas dari pada fase pertama, karena arti teman bagi mereka sudah melangkah ke perasaan saling percaya, saling membutuhkan dan saling mengunjungi.

Fase Ketiga
- Persahabatan yang penuh dengan saling pengertian
Terjadi pada anak usia 11 sampai 15 tahun, bagi mereka arti teman tidak hanya sekedar untuk bermain saja, di sini seorang teman harus juga bisa berfungsi sebagai tempat berbagi pikiran, perasaan dan pengertian.

 Faktor-faktor penting yang mempengaruhi dalam status sosial anak
1. Cara orang tua mendidik dan membina anak
2. Urutan kelahiran
3. Kecakapan dan keterampilan mengambil peran
4. Nama      
5 Daya tarik
6. Perilaku

Secara umum faktor-faktor di atas terdapat pada anak-anak yang populer, dan factor-faktor tersebut dapat menentukan status sosial anak, tetapi tidak selamanya anak  populer pada nantinya dapat menentukan status sosial, sebagian anak-anak yang tumbuh dari lingkungan yang selalu terjaga pendidikannya, intellegensinya, cakap dan terampil, mempunyai nama yang baik serta menarik tetapi tidak popular, sebagian lagi ada juga anak-anak yang tumbuh dari lingkungan yang bermasalah, kurang perhatian dari orang tua, mempunyai nama yang kurang bagus, dan tidak memiliki daya tarik, tetapi bisa juga menjadi populer. 

Jika anak-anak ini lemah dalam menghadapi ejekkan-ejekkan atau godaan dari anak-anak lainnya, maka hal tersebut dapat membentuk perilaku dan proses belajarnya akan terganggu.
Beberapa problem pada anak-anak yang terasingkan, antara lain ;
 secara terbuka mereka diasingkan
- sering terlibat dalam hal-hal kejadian interaksi yang negatif
- mempunyai masalah perilaku
-  sering memperlihatkan perilaku agresif
 mempunyai status negatif yang stabil
 sering bermasalah di sekolah

 Secara umum anak-anak yang terasingkan, berreaksi dengan dua cara :
1. Menarik diri
2. Perilaku anti sosial

Materi Selengkapnya Silahkan dowanload disini