PENGANTAR PSIKOLOGI KONSUMEN

DEFINISI
“Interaksi dinamis antara pengaruh kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka” (American Marketing Association)
“Studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide.” (Mowen&Minor, 2001)

Tiga Hal Penting Dalam Perilaku Konsumen
1.       Perilaku konsumen adalah dinamis
       Masyarakat selalu berubah
       Satu strategi pengenalan produk yang sama tidak dapat memberikan hasil yang sama sepanjang waktu
       Beda produk beda strategi
2.      Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara pengaruh kognisi, perilaku dan kejadian disekitar
Untuk mengenali konsumen, pahami apa yang dipikirkan, dirasakan, dilakukan dan lingkungan dimana mereka berada.
3.      Adanya proses pertukaran.
Ujung dari pengenalan konsumen adalah adanya pertukaran nilai
Tahap Proses Pertukaran
       Tahap perolehan/akuisisi
Menganalisis faktor yang mempengaruhi pilihan terhadap produk dan jasa
       Tahap konsumsi
Menganalisis bagaimana konsumen sebenarnya menggunakan produk atau jasa dan pengalaman yang dilalui saat menggunakannya
       Tahap disposisi
Menganalisis perilaku konsumen setelah menggunakan produk atau jasa yang dipilih

Persyaratan Pertukaran
       Terdapat dua atau lebih pihak
       Setiap pihak harus memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak lainnya
       Setiap pihak harus mampu berkomunikasi dan berbicara
       Setiap pihak harus bebas menolak dan menerima tawaran pihak lainnya
   Setiap pihak harus percaya bahwa hubungan dengan pihak lain sudah sesuai atau memang diinginkan

Jenis Sumber Daya Yang Dipertukarkan
       Perasaan
Ekspresi rasa hormat yang penuh kasih, kehangatan, atau kenyamanan
       Status
Penilaian evaluatif yang mengarah pada gengsi tinggi atau rendah, rasa hormat, atau penghargaan
       Informasi
Saran, opini, atau instruksi
       Uang
Semua koin atau mata uang yang memiliki nilai tukar standar
       Barang
Semua produk atau obyek yang memiliki nilai tukar
       Jasa
Semua kinerja dari pekerjaan yang dilakukan untuk orang lain


Alasan Mempelajari Psikologi Konsumen
       Membantu produsen untuk:
      Mendesain strategi pemasaran
      Segmentasi pasar
      Memposisikan dan diferensiasi produk
      Analisis lingkungan
      Studi riset pasar
       Memaikan peranan dalam menentukan kebijakan publik
       Menjadikan individu sebagai konsumen yang efektif
       Memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku manusia
       Memberi informasi tentang:
      Orientasi konsumen
      Fakta perilaku konsumsi manusia
      Teori sebagai pedoman proses pemikiran

Tiga Perspektif Perilaku Konsumen
       Perspektif pengambilan keputusan
Gambaran langkah konsumen saat sedang melakukan pembelian
       Perspektif pengalaman
Gambaran alasan mengapa konsumen memilih/tidak memilih produk tertentu
       Perspektif pengaruh perilaku
Kekuatan pengaruh lingkungan dalam “memaksa” konsumen melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan/kepercayaan terhadap produk 

I AM SAM - LOVE IS ALL YOU NEED


"Mengapa Ayah berbeda?"
"Apa maksudmu?"
"Mengapa Ayah tidak seperti yang lain?"
"Yeah, tapi apa maksudmu?"
"Iya, mengapa Ayah berbeda dengan yang lainnya? Apakah terjadi ini takdir Tuhan? Atau sebuah kecelakaan?"
"Maaf, maafkan aku. Maafkan aku."
"Ayah tidak perlu begitu. Aku beruntung memiliki Ayah sepertimu, karena tidak ada Ayah lain yang mengajak anaknya ke taman hampir setiap sore." 

Pembuka catatan ini adalah satu dialog antara orangtua dan anaknya yang berusia tujuh tahun dalam sebuah film drama berjudul I am Sam (Love is All You Need).

Film ini dibuka dengan adegan Sam yang sedang bekerja di Starbucks Coffee. Di awal film ini, penonton disajikan keautistikan Sam yang meletakan seluruh barang dengan jarak dan posisi yang sama. Selain itu, Sam juga meletakkan bubuk krim kopi berdasarkan warna yang sama sekalipun dia sedang menyapa para pelanggan yang datang.

Di saat Sam sedang menikmati pekerjaannya, atasan Sam yang bernama George (Bobby Cooper) memberitahukan bahwa Rebecca (Caroline Keenan), wanita tunawisma yang tinggal bersama Sam dan sedang mengandung anak Sam, sedang dalam proses melahirkan. Dengan penuh antusias sekaligus khawatir, Sam meninggalkan tempat kerjanya dan menemui Rebecca.

Tak lama setelah Sam datang, Rebecca melahirkan seorang anak perempuan. Lucy Diamon Dawson adalah nama yang diberikan Sam kepada anaknya. Nama ini diambil dari lagu Lucy in The Sky With Diamons yang dipopulerkan oleh The Beatles, grup musik rock pop kesukaan Sam. Kisah ini dilanjutkan dengan perginya Rebecca setelah melahirkan. Di scene berbeda, Sam mengatakan bahwa Becca, begitulah panggilan Rebecca, tidak ingin memiliki anak dari Sam dan dia hanya membutuhkan tempat untuk tidur.

Kepergian Becca menjadikan Sam sebagai single parent di tegah keterbatasannya. Sam tidak bisa mengenakan popok Lucy dengan benar dan kebingungan ketika Lucy kecil selalu terjaga dari tidurnya dan menangis di tengah malam. Yang ada di pikiran Sam hanya satu, semua nampak sangat kecil.

Beruntung Sam memiliki seorang tetangga bernama Annie (Dianne Wiest). Wanita paruh baya yang sering mendengarkan tangisan Lucy. Annie mengajarkan Sam bagaimana caranya merawat bayi. Annie yang memahami keterbatasan Sam mengajarkan bagaimana Sam harus mengatur pemberian susu untuk Lucy. Untuk memudahkan Sam, Annie memberitahu bahwa Sam harus memberi susu kepada Lucy berdasarkan jam tayang kartun-kartun yang ada di Nickelodeon.

Lucy tumbuh menjadi anak yang sehat. Sam selalu membawanya bekerja. Namun, Lucy menjadi kendala ketika ia semakin besar. Hingga akhirnya Sam memohon kepada Annie untuk dapat menjaga Lucy selama ia bekerja.

Dalam drama ini, tidak hanya Sam yang digambarkan sebagai tokoh dengan disabilitas. Masih ada empat orang teman Sam yang memiliki disabilitas, yakni Robert, Joe, Wali, dan Brad. Keautistikan kelima sahabat ini digambarkan dengan kebiasan mereka yang tak pernah berubah selama bertahun-tahun. Setiap hari Rabu adalah hari mereka makan di IHOP, menonton video di setiap Kamis malam, dan pergi berkaraoke bersama setiap Jumat. Dan kebiasaan ini pun masih dilakukan meski sudah ada Lucy di antara mereka.

Selain hal di atas, setiap malam Sam juga selalu membacakan Lucy sebuah cerita anak berjudul Telur Hijau dan Ham (Green Egg dan Ham). Berulang kali buku itu dibacakan oleh Sam dengan penuh semangat. Saya sendiri menilai bahwa muatan kata dalam buku tersebut masih dalam kategori mudah dan Sam dapat dengan mudah menguasainya–mungkin juga sudah menghapalnya di luar kepala.

Tak hanya kasih sayang dari Sam, Lucy juga menerima limpahan kasih sayang dari keempat sahabat Sam. Mereka pergi bersama untuk membeli sepatu sekolah Lucy. Saat ingin membayar bill-nya, ternyata Sam kekurangan uang. Selayaknya orang yang normal pada umumnya, dengan sigap sahabat-sahabat Sam mengumpulkan uang yang mereka punya untuk membantu Sam membayar sepatu yang diinginkan Lucy.

Di sekolah barunya, Lucy tumbuh menjadi anak yang cerdas. Hal inilah yang mejadi masalah dalam kisah ini. Lucy yang memiliki kemampuan intelejensi di atas rata-rata anak seusianya, membuat banyak orang meragukan Sam yang memiliki kemampuan intelejensi tidak lebih dari anak tujuh tahun untuk tetap merawat Lucy.

Melalui lukisan karya Lucy yang di dalamnya terdapat gambar Lucy yang jauh lebih besar dari Sam, guru Lucy melihat sikap pembatasan diri Lucy di kelas. Bermula dari sinilah, banyak orang yang mengkhawatirkan kelangsungan hidup, lebih tepatnya proses tumbuh kembang kecerdasan Lucy, jika Lucy tetap tinggal bersama Sam. Untuk menindaklanjuti masalah ini, hak asuh Lucy pun dimasukkan ke dalam pengadilan. Dan selama kasus ini berlangsung, Lucy tinggal di Departemen Layanan Anak dan Keluarga. Sam hanya diperbolehkan bertemu dengan Lucy dua kali seminggu dengan intensitas waktu dua jam di setiap pertemuan.

  
Melalui kasus ini Sam bertemu dengan Rita Harrison (Michelle Pfeiffer), seorang pengacara terkenal yang sombong dan angkuh. Mulanya Rita tidak ingin menolong Sam karena ketidakmampuan Sam untuk membayar Rita. Tapi karena terjebak oleh kesombongannya sendiri, Rita akhirnya melakukan pro bonno (membantu atau gratis) untuk kasus Sam.

Banyak sekali hambatan yang dialami Sam dan Rita untuk menjalankan sidang hak asuh Lucy. Salah satunya adalah tidak adanya saksi yang layak untuk mengatakan di hadapan hakim dan negara bahwa Sam layak merawat Lucy meski dia seorang berketerbelakangan mental.

Di tengah keputusasaannya menunggu sidang akhir, Sam mengurung diri di kamar dan tidak ingin bertemu dengan Rita. Karena kesal dengan sikap kekanak-anakan Sam, Rita mencaci maki Sam bahwa Sam tidak bisa menghargai dirinya sebagai pengacara yang sudah membantunya tanpa bayaran. Dengan lugu Sam menjawab cacian Rita bahwa Rita tidak mungkin mengerti kesedihan Sam karena nasib Rita tidak seburuk Sam. Mendengar jawaban Sam, Rita menangis karena Sam tidak mengetahui kehidupan Rita yang sebenarnya.

Rita memang pengacara dan ibu muda yang sukses. Rumah Rita sangat besar dan memiliki barang-barang mewah. Akan tetapi, semua itu tidak berarti bagi Rita karena suaminya adalah seorang lelaki yang suka selingkuh dan anaknya, Willy, membencinya karena dia terlalu sibuk di luar dan tidak pernah memerhatikan Willy.

Selama menonton film ini, emosi penonton dibuat meletup-letup karena kepolosan seorang ayah berketerbelakangan mental dan keangkuhan orang-orang "normal" yang menganggap seorang disabilitas tidak layak menjadi orang tua. Selama saya menonton film ini, tanpa terasa saya menangis dan kadang tertawa oleh percakapan Sam dan Lucy yang lebih mirip percakapan anak sesama tujuh tahun dibandingkan dengan percakapan antara ayah dan anak.

Dari film ini, saya menilai betapa bijak dan dewasanya Lucy kecil di tengah kehidupannya yang berbeda dengan teman sebayanya. Lucy enggan membacakan sebuah buku yang di dalamnya memuat kata “different”. Lucy mengerti bahwa isi buku tersebut menceritakan tentang perbedaan yang terjadi dalam kehidupan manusia, termasuk tentang keadaan ayahnya yang seorang penyandang disabilitas.

Seperti yang sudah saya paparkan di awal bahwa Sam memiliki empat sahabat sesama penyandang disabilitas dan Lucy pun ikut bersahabat dengan mereka. Begitu menyentuh ketika sahabat-sahabat Sam datang ke pengadilan dan membawa poster bertuliskan “Free Lucy Dawson” untuk mendukung Sam. Salah satu di antara mereka berkata bahwa mereka menyayangi Lucy. Adegan ini seakan ingin memberitahukan penonton bahwa penyandang disabilitas juga memiliki rasa kasih sayang dan mengerti mengenai hak-hak mereka.

Yang membuat film ini begitu menyentuh hati saya adalah ketika penonton disajikan kehidupan "Si Cacat" Sam dan "Si Normal" Rita yang saling bertolak belakang. Dari sini saya belajar bahwa kebahagiaan tidaklah sebatas harta dan tahta, tapi bagaimana kita menyikapi kasih sayang keluarga sederhana dan "berkekurangan" menjadi hal yang istimewa dan berharga.

Sisi lain dari film ini juga menjelaskan bahwa betapa perlunya para orang tua melimpahkan perhatian kepada anak mereka. Limpahan kasih sayang orang tua ini berimbas pada sikap anak kepada orang tua, seperti Lucy yang begitu menyayangi Sam dan keterbatasannya. Dan Willy, anak Rita, justru membenci Rita yang selalu lembur di kantor. Sam mengajarkan banyak hal kepada Rita dan penonton bahwa kasih sayang adalah hal terbesar yang harus dimiliki seorang anak. Sama seperti subjudul film ini, Love is All Need. Cinta adalah kebutuhan semua orang, terutama seorang anak.

Saya tidak ingin menikmati keindahan film ini sendirian. Saya ingin memberitahukan kepada teman-teman saya bahwa film I am Sam (Love is All Need) sangat menginspirasi siapapun yang menontonnya. Di samping itu, dengan film ini saya ingin memperkenalkan sekaligus menjadikannya cerminan atas kehidupan seorang disabilitas. 

Download link Film (Cara download film ini)

PSIKOLOGI EKSISTENSIAL

Psikologi Eksistensial dapat dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan empiris tentang eksistensi manusia yang menggunakan metode analisis fenomenologis. Fenomenologi adalah deskripsi tentang data (yang terberi) tentang pengalaman langsung. Fenomenologi berusaha memahami gejala-gejala. Van Kaam menjelaskan fenomenologi sebagai metode dalam psikologi yang berusaha untuk menyingkapkan dan menjelaskan gejala-gejala tingkah laku sebagaimana gejala-gejala tingkah laku tersebut mengungkapkan dirinya secara langsung dalam pengalaman.

Psikologi eksistensial berkeberatan terhadap pemakaian konsep kausalitas yang berasal dari ilmu-ilmu pengetahuan alam dalam psikologi. Yang ada hanya rangkaian urutan tingkah laku. Dengan menolak kausalitas, psikologi eksistensial juga menolak positivisme, determinisme, dan materialisme. Psikologi eksistensial menyatakan bahwa  psikologi tidak sama dengan ilmu-ilmu lainnya dan tidak akan menirunya.

Psikologi eksistensial mengganti konsep kausalitas dengan konsep motivasi. Motivasi dan pemahaman merupakan prinsip-prinsip operatif dalam analisis eksistensi tingkah laku. Selain itu, psikologi eksistensi juga menolak adanya dualisme antara jiwa (subyek) dan badan, lingkungan, dan benda (obyek). Dualisme ini dianggap berasal dari Descartes dan mengakibatkan orang menjelaskan pengalaman dan tingkah laku manusia dari sudut rangsangan-rangsangan lingkungan atau keadaan-keadaan badaniah. Secara garis besar, psikologi eksistensial menolak melihat individu sebagai benda.

KONSEP-KONSEP PSIKOLOGI EKSISTENSIAL
·         Ada-di-dunia (Dasein)
Konsep fundamental dalam psikologi eksistensial adalah Dasein. Dasein (ada-di-dunia) merupakan eksistensi manusia, yang bukan merupakan milik atau sifat seseorang, bukan bagian dari ‘ada’ manusia seperti ‘ego’nya Freud atau ‘anima’nya Jung. Melainkan keseluruhan eksistensi manusia.
·         Ada Melampaui Dunia
Dengan istilah ada-melampaui-dunia, Binswanger tidak mengartikan dunia lain (surga) melainkan mau mengungkapkan begitu banyak kemungkinan yang dimiliki manusia untuk mengatasi dunia yang disinggahinya dan memasuki dunia baru. Apabila seseorang membiarkan dirinya dikuasai oleh orang-orang lain atau oleh lingkungan, maka manusia itu hidup dalam suatu eksistensi yang tidak autentik.
·         Dasar Ekspektasi
Pandangan eksistensial menekankan bahwa manusia adalah kebebasan. Namun terdapat batas dalam kebebasan itu sendiri, yaitu “keterlemparan.” Kondisi “keterlemparan” ini yaitu cara manusia menemukan dirinya dalam dunia yang menjadi dasarnya, merupakan nasibnya. Manusia harus hidup sampai nasibnya berakhir untuk mencapai kehidupan yang autentik.
·         Rancangan Dunia
Rancangan-dunia adalah pola yang meliputi cara ada-di-dunia seorang individu. Rancangan-dunia seseorang menentukan cara bagaimana ia akan bereaksi terhadap situasi-situasi khusus serta ciri sifat dan simtom apa yang akan dikembangkannya.

·         Cara-cara ada di Dunia
Seorang individu yang hidup untuk dirinya sendiri telah memilih suatu cara tunggal dalam eksistensi, sedangkan orang yang menjadikannya dirinya tenggelam di tengah orang banyak telah memilih cara anonimitas.
·         Eksistensial
Sifat-sifat yang melekat dalam setiap eksistensi manusia, menurut pandangan Boss, disebut eksistensial. Diantara eksistensial yang penting adalah :
1.       Spasialitas Eksistensi
2.       Temporalitas Eksistensi
3.       Badan/ Fisiologis
4.       Eksistensi manusia di dunia sebagai milik bersama
5.       Suasana Hati/ Penyesuaian
·         Dinamika
Seorang individu bukanlah mangsa lingkungan dan juga bukanlah mahluk yang terdiri dari insting-insting, kebutuhan-kebutuhan, dan dorongan-dorongan. Akan tetapi dia memiliki kebebasan untuk memilih, dan hanya ia sendiri yang bertanggung jawab terhadap eksistensinya. Namun, kebebasan memilih ini tidak menjamin bahwa pilihan yang sudah ditentukan merupakan pilihan yang bijaksana. Maka keterbukaan adalah prasarat untuk penyingkapan, dan ketertutupan merupakan dasar untuk penyembunyian.
·         Perkembangan

Konsep eksistensial tentang perkembangan yang penting ialah konsep tentang “menjadi” (Becoming). Eksistensi tidak pernah statis, tetapi selalu berada dalam proses menjadi sesuatu yang baru, mentransendensi atau mengatasi diri sendiri. Tujuannya adalah untuk menjadi manusia sepenuhnya.

Materi selengkapnya silakan download disini

PERSONOLOGI HENRY A. MURRAY

DEFINISI
Istilah Personologi merupakan suatu ringkasan dari teori yang memfokuskan diri pada individu-individu dengan seluruh kompleksitasnya. Istilah ini dikemukakan oleh Henry Murray (1983) untuk memahami individu secara penuh. Dia menyatakan bahwa satu bagian tingkah laku tidak dapat dipahami terlepas dari semua bagian lainnya dalam pribadi yang berfungsi.
Dia berkeyakinan bahwa sebelum memahami dengan menganalisis secara mendalam lingkungan tingkah laku, seseorang tidak dapat menjelaskan tingkah laku secara memadai. Dalam pandangan Murray, sejarah individu benar-benar sama pentingnya seperti keadaan individu beserta lingkungannya masa kini.
Ciri paling khusus dari teori Murray adalah pembahasan yang sangat terinci tentang motivasi, pembahasan yang sangat terinci tentang motivasi, tentang regnancy (proses fisiologis yang membarengi proses psikologis yang dominan). Dia menekankan bahwa otak menjadi pusat/locus kepribadian dan semua bagiannya.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Murray berpendapat bahwa kepribadian berada dalam keadaan yang berubah. Karena itu, meskipun pandangannya tentang struktur kepribadian dipengaruhi oleh Psikoanalisis, dia tetap berhati-hati dalam memakai istilah “struktur” karena kata tersebut memiliki makna konotasinya dengan sifat tetap, teratur, dan tunduk pada suatu hukum.
·                  Dalam merumuskan kepribadian, Murray sangat berorientasi pada pandangan yang memberi bobot memadai pada, sejarah organisme, fungsi kepribadian yang bersifat mengatur, cirri-ciri berulang dan baru pada tinggah laku individu, kakikat kepribadian yang abstrak dan konseptual, proses-proses fisiologis yang mendasari proses-proses psikologis.
·              Proceeding (interaksi antara subyek – obyek atau subyek – subyek, dalam jangka waktu cukup lama sehingga mencakup unsur-unsur penting dalam suatu sekuen tingkah laku tertentu). Sifatnya internal (melamun, memecahkan masalah, menyusun rencana dalam keheningan). Sifatnya eksternal (berinteraksi dengan orang-orang atau obyek-obyek dalam lingkungan).
·          Proceeding Program Serial Tujuan/ cita-cita (semua proses dinamakan Ordinasi : Program atau jadwal yang tersusun).
·         Ordinasi merupakan proses jiwa tinggi, setingkat dengan kognisi atau pemahaman.
·                    Abilitas dan prestasi à Komponen individu ini menjembatani disposisi-disposisi dengan tindakan serta hasil-hasil ke arah mana disposisi ini ditujukan.
·         Id, Ego, Super Ego, dan, Ego-Ideal
-    Id à Gudang impuls-impuls yang bersifat primitive yang menjadi sumber energi
-   Ego à Organisator atau integratof sentral tingkah laku. Kekuatan dan keberhasilan ego merupakan factor penentu penting bagi penyesuaian diri individu.
-     Super Ego à hasil penanaman kebudayaan
-     Ego Ideal àgambaran diri yang diangan-angankan (sekumpulan ambisi pribadi)

DINAMIKA KEPRIBADIAN
TIPE-TIPE KEBUTUHAN
  • Kebutuhan Primer vs Kebutuhan Sekunder
  • Kebutuhan-kebutuhan terbuka vs Kebutuhan-kebutuhan tertutup
  • Kebutuhan yang memusat vs Kebutuhan yang menyebar
  • Kebutuhan Proaktif vs Kebutuhan Reaktif
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
  1. Kompleks-kompleks kanak-kanak
  2. Faktor-faktor Genetis dan Pematangan
  3. Belajar
  4. Faktor-faktor Sosio-Kultural
  5. Keunikan
  6. Proses-proses Tak Sadar
  7. Proses Sosialisasi
Materi selengkapnya silakan dowanload disini

KOMITMEN ORGANISASI

DEFINISI KOMITMEN
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan komitmen sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi. Sedangkan Mathis dan Jackson (dalam Sopiah, 155) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai derajad dimana karyawan percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya).
Richard M. Steers (Sri Kuntjoro, 2002) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Steers berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan  tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan  tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
Rendahnya komitmen mencerminkan kurangnya tanggung jawab seseorang dalam menjalankan tugasnya. Mempersoalkan komitmen sama dengan mempersoalkan tanggung jawab, dengan demikian, ukuran komitmen seorang pimpinan yang dalam hal ini adalah kepala sekolah adalah terkait dengan pendelegasian wewenang (empowerment). Dalam konsep ini pimpinan dihadapkan pada komitmen untuk mempercayakan tugas dan tanggung jawab ke bawahan. Sebaliknya, bawahan perlu memiliki komitmen untuk meningkatkan kompetensi diri

KOMPONEN KOMITMEN
Mowday yang dikutip Sopiah (2008) menyakan ada tiga aspek komitmen antara lain :
1) Affective commitment, yang berkaitan dengan adanya keinginan untuk terikat pada organisasi. Individu menetap dalam organisasi karena keinginan sendiri. Kunci dari komitmen ini adalah want to
2) Continuance commitment, adalah suatu komitmen yang didasarkan akan kebutuhan rasional. Dengan kata lain, komitmen ini terbentuk atas dasar untung rugi, dipertimbangkan atas apa yang harus dikorbankan bila akan menetap pada suatu organisasi. Kunci dari komitmen ini adalah kebutuhan untuk bertahan (need to)
3) Normative Commitment, adalah komitmen yang didasarkan pada norma yang ada dalam diri karyawan, berisi keyakinan individu akan tanggung jawab terhadap organisasi. Ia merasa harus bertahan karena loyalitas. Kunci dari komitmen ini adalah kewajiban untuk bertahan dalam organisasi(ought to).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMITMEN
Komitmen pegawai pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Steers (dalam Sopiah, 2008) menyatakan tiga faktor yang mempengaruhi komitmen seorang karyawan antara lain :
  • Ciri pribadi pekerja termasuk masa jabatannya dalam organisasi, dan variasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap karyawan
  • Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi dengan rekan sekerja; dan
  • Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan cara pekerja-pekerja lain mengutarakan dan membicarakan perasaannya tentang organisasi.

Materi selengkapnya silakan download disini

FILSAFAT ILMU

PENGERTIAN
Filsafat Ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri.

Istilah lain dari filsafat ilmu :
      Theory of science (Teori ilmu/pengetahuan ilmiah)
      Metascience (adi-ilmu)
      Science of science (ilmu tentang ilmu)

The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.       Arti Luas : menampung permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan ke luar dari kegiatan ilmu, seperti :
-          Implikasi ontologik-metafisik dari citra dunia ilmu yang bersifat ilmiah
-          Tata susila yang menjadi pegangan penyelenggara ilmu
-          Konsekuensi pragmatic-etik penyelenggara ilmu, dsb.
2.       Arti Sempit : menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu yang menyangkut sifat pengetahuan ilmiah, dan cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah.

RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Filsuf pengamat sejarah John Losee menyimpulkan bahwa filsafat ilmu dapat digolongkan menjadi empat konsepsi :
1.       Berusaha menyusun pandangan-pandangan dunia yang sesuai atau berdasarkan teori-teori ilmiah yang penting
2.       Berusaha memaparkan praanggapan dan kecenderungan para ilmuwan.
3.       Sebagai suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan menerangkan konsep dan teori dari ilmu
4.       Sebagai penetahuan kritis derajat kedua yang menelaah ilmu sebagai sasarannya.
Sebagai pemikiran tingkat dua, filsafat ilmu melakukan analisis terhadap ilmu untuk menjawab pertanyaan berikut :
  1. Ciri-ciri apakah yang membedakan penyelidikan ilmiah dari ragam penyelidikan lainnya?
  2. Prosedur apa yang harus ditempuh para ilmuwan dalam menyelidiki alam ?
  3. Persyaratan apakah yang harus dipenuhi agar suatu penjelasan ilmiah betul ?
  4.       Apakah kedudukan kognitif dari dalil dan asas ilmiah ?
PROBLEM DALAM FILSAFAT ILMU
Secara ringkas, problem dalam filsafat ilmu adalah :
1. Problem-problem epistimologis tentang ilmu
2.  Problem-problem metafisis tentang ilmu
3.  Problem-problem metodologis tentang ilmu
4.  Problem-problem logis dalam ilmu
5.  Problem-problem etis tentang ilmu
6.  Problem-problem estetis dalam ilmu
  Materi selengkapnya silakan download disini

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KLINIS

Definisi Menurut American Psychological Association’s (APA) Clinical Section :
                Suatu wujud psikologi terapan yang bermaksud memahami kapasitas perilaku dan karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, serta pemberian saran dan rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian diri secara patut.

CIRI DAN SIFAT
·    Memiliki orientasi ilmiah-profesional. Yaitu, berupa penggunaan metode ilmu dan kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap individu yang menderita masalah-masalah psikologis melalui intervensi dan evaluasi psikologis.
·    Menampilkan kompetensi psikolog, karena psikolog klinis terlatih dalam menggunakan petunjuk dan pengetahuan psikologi dalam kerja profesionalnya.
·    Menampilkan kompetensi klinikus/klinisi, karena berusaha memahami orang lain dalam kompleksitas alamiah dan transformasi adaptif secara terus menerus atau berkelanjutan.
·    Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektivitas dalam cara kerja profesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang ditanganinya.
·    Profesional, karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi individual, kelompok sosial, dan komunitas untuk memecahkan masalah psikososial dan meningkatkan kualitas hidup.
ORIENTASI PSIKOLOGI KLINIS
a.  Titik Pandang Dasar Klinis
Tugas yang dihadapi psikolog klinis : Memahami masalah-masalah yang dihadapi pasien dan cara pasien menyelesaikan atau berusaha untuk menyelesaikan maslah-masalah itu. Jika cara penyelesaiannya tepat, disebut sebagai penyesuaian yang baik. Kalau tidak tepat, mengindikasikan adanya ketidaksesuaian, maladaptif, atau psikopatologi. Bagi Psikolog klinis, perbedaan antara normal dan abnormal hanya memiliki arti yang tidak signifikan.
b. Aspek-aspek Kepribadian
Tiga aspek yang umumnya perlu dipahami untuk tujuan teoritis studi klinis.
-          Motivasi
-          Kapasitas
-          Pengendalian / Kontrol

WUJUD PENGENDALIAN
·    Pengendalian berlebih, Overcontrol atau represi
·    Pengendalian lemah, Undercontrol atau overexpressiveness
·    Pengendalian tentative, Tentative control atau anxiety (Cemas)
·    Pengendalian terganggu, Inadequate
·    Pengendalian ideal, pengendalian yang melahirkan penyesuaian yang tepat

PERAN PSIKOLOGI KLINIS
1. Terapi dan modifikasi tingkah laku
2.    Asesmen
3.   Pengajaran dan Supervisi
4.   Konsultasi
  Materi Selengkapnya silakan download disini

DINAMIKA KELOMPOK PART 1

Pengertian Kelompok
1.       Berdasarkan Persepsi, Kelompok adalah satu unit  yang terdiri dari sejumlah orang  yang memiliki persepsi kolektif mengenai kesatuan mereka dan memiliki  kemampuan untuk bertindak dalam cara yang sama terhadap lingkungan mereka. (Smith)
2.       Berdasarkan Motivasi, Kelompok adalah kumpulan individu yang dalam hubungannya dapat memuaskan kebutuhan satu dengan lainnya. (Cattell)
3.       Berdasarkan Tujuan, Kelompok adalah unit yang terdiri dua orang atau lebih dan berada   pada satu kelompok untuk satu tujuan. (Mills)
4.       Berdasarkan Organisasi, Kelompok adalah suatu sistem yg diorganisasikan pada 2 orang atau lebih  yang dihubungkan satu dengan lainnya, memiliki sekumpulan peran dan norma yang mengatur fungsi kelompok dan setiap anggotanya. (Mc. David & Harari)
5.       Berdasarkan Interdependensi, Kelompok adalah sekumpulan individu yg melakukan hubungan dengan orang lain yang menunjukkan saling ketergantungan pada tingkatan yang berarti. (Cartwright & Zender)
6.       Berdasarkan Interaksi, Kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi dengan sesama lainnya, dan proses interaksi membedakan bentuk kelompok-kelompok bersama dengan kelompok yang lainnya. (Boner)

Ciri-ciri Kelompok Sosial
·         Adanya Motif yg sama
·         Adanya sikap in-group dan out group
·         Adanya  solidaritas
·         Adanya struktur : fungsional dan hirarkis
·         Adanya Norma yg ideal tertulis atau tidak tertulis

Motivasi Masuk Kelompok
Bentuk-Bentuk Kelompok
1.       Kelompok Primer vs Kelompok Sekunder
Kelompok Primer : Mempunyai pola interaksi yg intensif, suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai dari para anggotanya. Contoh : Kelompok belajar, kelompok agama, keluarga
Kelompok Sekunder: Kelompok besar terdiri dari banyak orang, pola hubungan yg tak  langsung, interaksinya didasarkan pd pertimbangan yg obyektif dan rasional formal. Contoh :  Partai politik, serikat pekerja
2.       Kelompok Formal vs  Kelompok Informal
Kelompok Formal ; Kelompok yang mempunyai peraturan tertulis  dan tegas yang sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan  diantara anggotanya. Contoh  :  Organisasi  profesi
Kelompok Informal: Kelompok yang tidak berstatus resmi dan tidak didukung aturan tertulis.

3.       Membership Group vs Reference Group

Membership Group : Kelompok tempat /wadah seseorang secara fisik menjadi  anggota.     Reference Group : Kelompok tempat seseorang mengidentifikasikan diri, menyetujui norma-norma, tujuan dan sikap individu di dalamnya meskipun seseorang tersebut tidak menjadi anggota kelompok tersebut
4.       Gemeinschaft vs Gesellschaft
Gemeinschaft : Bentuk kehidupan bersama yang  anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat kekal dan alamiah. Contoh : Keluarga
Gesellschaft : Ikatan lahir yg bersifat pokok  untuk waktu jangka pendek, bersifat sebagai  sikap dalam pikiran dan strukturnya bersifat mekanis. Contoh : Organisasi pengusaha
5.       Beberapa Jenis Kelompok sebagai media pertolongan pekerjaan sosial, yaitu :
·         Social Conversation Group
·         Recreation Group
·         Educational Group
·         Self Help Group
·         Problem Solving and Decition  Making Group
·         Socialition Group
·         Therapeutic Group
·         Sensitivity Group, dll.
Materi Selengkapnya Silakan anda download disini