Showing posts with label Biografi. Show all posts
Showing posts with label Biografi. Show all posts

Biografi Erich Fromm

Erich Fromm lahir pada tahun 1900 di Frankfurt, Jerman. Ayahnya bekerja sbagai pengusaha dan, menurut Erich, kepribadiannya agak “angin-anginan”. Ibunya sering mengalami depresi. Dengan kata lain, masa kanak-kanak Erik tidaklah terlalu menyenangkan.

Seperti keluarga Jung, keluarga Erich Fromm adalah keluarga yang taat beragama, dalam hal ini agama Yahudi. Setelah dewasa, Erich menyatakan dirinya sebagai seorang mistikus yang atheis.

Dalam autobiografinya, Beyond the Chains of Illusions, Erich menceritakan dua peristiwa penting di masa remajanya yang kemudian menjadi titik tolak jalan hidupnya. Peristiwa pertama adalah perkenalannya dengan seorang kerabat keluarganya.

“Mungkin usia gadis itu 25 tahun, dia sangat cantik, menarik dan seorang pelukis, pelukis pertama yang saya kenal. Saya ingat saat itu dia sudah bertunangan, tapi beberapa waktu kemudian bubar; Saya ingat dia selalu menemani ayahnya yang menduda. Ayahnya sudah tua, tidak menarik dan agak pendiam (muingkin penilaian saya ini terlalu bias karena cemburu). Suatu hari, saya mendengar kabar yang sangat mengejutkan; ayahnya meninggal dan beberapa waktu kemudian dia bunuh diri dan meninggalkan secarik surat wasiat bahwa dia ingin dimakamkan di sisi ayahnya”.

Peristiwa kedua lebih dahsyat dari peristiwa pertama, yaitu Perang Dunia I. Saat itu, dia berusia 14 tahun dan dipaksa menyaksikan bagaimana kejamnya dampak nasionalisme. Di sekitarnya, yang terdengar hanyalah seruan, “Kita adalah yang terbesar” (Kita mewakili orang Jerman). Kebencian, “histeria perang”, menghantuinya, dan memang begitulah kenyataannya.

Erich, menemukan pencerahan atas kedua peristiwa itu dari tulisan-tulisan Sigmund Freud dan Karl Marx.

Erich, menerima gelar Ph.D-nya dari Heidelberg tahun 1922, dan setelah itu berkarier sebagai psikoterapis. Dia pindah ke Amerika tahun 1934 –masa-masa ketika kabur dari Jerman menjadi sangat lumrah. Di Amerika, dia tinggal di New York dan di tempat inilah dia bertemu dengan pemikir-pemikir pelarian.

Menjelang akhir kariernya, dia pindah mengajar ke Mexico City. Selama di Mexico, dia melakukan berbagai penelitian tentang hubungan kelas-kelas ekonomi dnegan tipe-tipe kepribadian. Erich Fromm meninggal pada tahun 1980 di Swiss.

[Dikutip dari buku Personality Theories: An Introduction oleh Dr. C. George Boeree dari Psychology Department Shippensburg University pada tahun 1997]

Biografi Jean Piaget

Jean Piaget dilahirkan di Neuchâtel, Swiss, pada tanggal 9 Agustus 1896. Nya. Ayah, Arthur Piaget, adalah seorang profesor sastra Abad Pertengahan dengan bunga lokal dalam sejarah ibunya, Rebecca Jackson, cerdas dan energik, tapi Jean ditemukan padanya sedikit neurotik – kesan bahwa ia berkata memimpin berminat pada psikologi, namun jauh dari patologi! Anak tertua, dia cukup mandiri dan menaruh minat awal di alam, terutama mengumpulkan kerang. Ia menerbitkan pertamanya “kertas” ketika ia sepuluh – halaman account salah satu penampakan-Nya dari burung gereja albino.

Dia mulai menerbitkan dengan sungguh-sungguh di sekolah tinggi tentang topik favoritnya, moluska.. Dia sangat senang untuk mendapatkan pekerjaan paruh waktu dengan direktur Nuechâtel’s Museum Sejarah Alam, Mr Godel pekerjaan-Nya jadi terkenal di kalangan mahasiswa Eropa moluska, yang beranggapan ia dewasa! Semua ini pengalaman awal dengan ilmu pengetahuan terus dia pergi, katanya, dari “iblis filsafat.”

Kemudian pada masa remaja, ia menghadapi sedikit krisis iman: Didorong oleh ibunya untuk menghadiri pelajaran agama, ia menemukan argumen keagamaan kekanak-kanakan. Belajar berbagai filsuf dan aplikasi logika, ia mendedikasikan dirinya untuk menemukan penjelasan biologis “pengetahuan.” Pada akhirnya, filosofi gagal untuk membantunya dalam pencariannya, jadi ia berpaling ke psikologi.

Setelah SMA, ia melanjutkan ke Universitas Neuchâtel. Terus menerus belajar dan menulis, ia menjadi sakit-sakitan, dan harus pensiun ke pegunungan selama setahun untuk memulihkan diri. Ketika ia kembali ke Neuchâtel, ia memutuskan akan menuliskan filsafatnya. Poin mendasar menjadi inti untuk kehidupan seluruh karyanya: “Dalam semua bidang kehidupan (organik, mental, sosial) terdapat ‘kualitatif berbeda totalities’ dari bagian mereka dan memaksa mereka sebuah organisasi.” bentuk Prinsip ini dasar nya filsafat strukturalis, karena akan untuk Gestaltists, teori, Sistem, dan banyak lainnya.

Pada tahun 1918, Jean Piaget menerima gelar Doktor dalam Ilmu dari Universitas Neuchâtel.. Dia bekerja selama setahun psikologi di laboratorium di Zurich dan terkenal psikiatri Bleuler di klinik Selama periode ini, ia diperkenalkan pada karya-karya Freud, Jung, dan lain-lain. Pada 1919, ia mengajar psikologi dan filsafat di Sorbonne di Paris.. Di sini ia bertemu Simon (dari-Binet Simon terkenal) dan melakukan penelitian intelijen untuk menguji Dia tidak peduli untuk hak-atau-salah “gaya” dari cerdas tes dan mulai mewawancarai subyek di sebuah sekolah anak laki-laki bukan, dengan menggunakan teknik wawancara psikiatri yang ia pelajari tahun sebelumnya. Dengan kata lain, ia mulai bertanya bagaimana anak-anak beralasan.

Pada tahun 1921, artikel pertamanya tentang psikologi kecerdasan diterbitkan dalam Journal de penghibur.. Pada tahun yang sama, ia menerima posisi di Institut JJ Rousseau di Geneva Di sini ia mulai dengan murid-muridnya untuk penelitian penalaran anak SD menjadi ini. Penelitian pertama lima buku-buku psikologi anak. Meskipun ia menganggap sifatnya ini bekerja sangat awal, ia terkejut oleh publik reaksi positif yang kuat bekerja.



Pada tahun 1923, ia menikah dengan salah satu rekan kerja muridnya, Valentine Châtenay;. Pada tahun 1925 pertama mereka, anak perempuan lahir pada tahun 1927, putri kedua mereka lahir, dan pada tahun 1931, hanya anak mereka lahir. Mereka segera menjadi fokus pengamatan intens oleh Piaget dan istrinya. Penelitian ini menjadi tiga buku!

Pada 1929, Jean Piaget mulai bekerja sebagai Direktur Biro Pendidikan Internasional, mengirim dia akan terus sampai 1967. Ia juga memulai riset skala besar dengan A. Szeminska, E. Meyer, dan terutama barbel Inhelder, yang akan menjadi kolaborator utamanya ,. Piaget perlu dicatat, sangat berpengaruh dalam membawa perempuan ke dalam psikologi eksperimental. Beberapa dari karya ini, bagaimanapun, tidak akan menjangkau dunia luar Swiss hingga Perang Dunia II sudah berakhir.

Pada tahun 1940, Ia menjadi ketua Experimental Psikologi, Direktur laboratorium psikologi, dan presiden Masyarakat Swiss Psikologi ini. Pada tahun 1942, ia memberikan serangkaian kuliah di College de France, selama pendudukan Nazi di Perancis. kuliah menjadi The Psychology of Intelligence. Pada akhir perang, ia diangkat sebagai Presiden Komisi Swiss UNESCO.


Juga selama periode ini, ia menerima sejumlah gelar kehormatan. Ia menerima salah satu dari Sorbonne pada tahun 1946, University of Brussels dan Universitas Brasil pada tahun 1949, di atas merupakan salah satu awal dari Harvard pada tahun 1936. Dan, pada tahun 1949 dan 1950, ia menerbitkan sintesis nya, Pengantar Epistemologi Genetika.

Pada tahun 1952, ia menjadi profesor di Sorbonne.. Pada tahun 1955, dia menciptakan International Center for Genetic Epistemologi, di mana ia menjabat sebagai direktur sisa hidupnya Dan, pada tahun 1956, dia menciptakan Sekolah Ilmu di Universitas Jenewa.

Dia terus bekerja pada teori umum tentang struktur dan mengikat pekerjaan psikologis untuk biologi selama bertahun-tahun lebih banyak. Demikian juga, ia melanjutkan pelayanan publik melalui UNESCO sebagai delegasi Swiss. Menjelang akhir kariernya, ia telah menulis lebih dari 60 buku dan banyak ratusan artikel. Dia meninggal di Jenewa, 16 September 1980,, salah satu psikolog yang paling signifikan abad kedua puluh.

Biografi Albert Bandura

Albert Bandura lahir 4 Desember 1925, di kota kecil Mundare, sebelah Alberta utara, Kanada. Dia dididik di sekolah dasar dan sekolah tinggi yang menjadi satu, dengan sumber daya yang minim, namun dengan tingkat keberhasilan yang luar biasa. Setelah SMA, dia bekerja pada suatu musim panas untuk mengisi kekurangan di Alaska Highway di Yukon.
Ia menerima gelar sarjana psikologi dari University of British Columbia pada tahun 1949 dan gelar Ph. D. Dari University of Iowa pada tahun 1952. Di sanalah ia berada di bawah pengaruh tradisi behavioris dan teori pembelajaran. Sementara di Iowa, ia bertemu Virginia Varns, seorang instruktur di sekolah keperawatan. Mereka menikah dan memiliki dua orang putri. Setelah lulus, ia mengambil posisi postdoctoral di Wichita Guidance Center, Kansas.

Pada tahun 1953, ia mulai mengajar di Standford University. Ia bekerja sama dengan mahasiswa lulusan pertama, Richard Walters, menghasilkan karya pertama mereka, Adolescent Aggression, tahun 1959. Bandura adalah presiden APA (American Psychological Association) pada tahun 1973 dan menerima penghargaan APA untuk Kontribusi Ilmiah Terkemuka tahun 1980. Di masih bekerja di Stanford hingga saat ini.

Biografi Max Wertheimer

Max Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan wafat pada tanggal 12 Oktober 1943 di New York. Max Wertheimer dianggap sebagai pendiri psikologi Gestalt bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Max mempelajari imu hukum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Dia kemudian diangkat menjadi professor dan sempat bekerja di beberapa universitas di Jerman sebelum hijrah ke Amerika Serikat karena terjadi perang di benua Eropa pada tahun 1934. Di Amerika ia bekerja di New School for Research di New York city sampai akhir hayatnya.

Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko mainan anak-anak.  Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.

Dalam bukunya yang berjudul "Investigation of Gestalt Theory" (1923), Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt sebagai berikut:

  1. Hukum Kedekatan (law of proximity): hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas.
  2. Hukum Ketertutupan (law of closure): Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
  3. Hukum Kesamaan (law of equivalence): hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.

Biografi William James

William James lahir pada tanggal 11 Januari 1984 di New York City. Ayahnya, seorang kaya raya yang mandiri, adalah seorang penulis masalah-masalah teologis. Masa pendidikan awal James terkadang terganggu, ia mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang luas dan bervariasi, ia dapat belajar bahasa Perancis dan Jerman. Pada tahun 19864, ia sangat tertarik pada seni, tetapi sains menang dan ia masuk Harvard Medical School dengan mendapatkan gelar M.D pada tahun 1869. Pada tahun 1872 ia menjadi seorang guru psikologi di Harvard. Dorongan dan pluralisme dari komunitas akademik ini terbukti menjadi latar belakang bagi James. Di samping menaruh perhatian pada struktur tubuh, ia terpukau dengan persoalan struktur pikiran dan emosi manusia dan berbagai variasi pengalaman manusia. Ia juga disulitkan dengan masalah yang berkenaan dengan perdebatan antara kebebasan dan determinisme, kemungkinan kebenaran pasti, dan realitas Tuhan.

Pada tahun 1875, ia mengajar kursus psikologi, dan ia mulai memberikan kursus filsafat di Harvard, tentang esai-esai yang mengenai perdebatan determinisme-kebebasan, sifat rasionalisme dan kesesuaian antara sains dan agama pada tahun 1880-an.

Karya-karya yang paling penting dimana ide-ide ini dikembangkan mencakup beberapa hal, yakni :
1. The will to be believe, (1897)
2. The Variety of Religious Experience (1902)
3. Pragmatism (1907)
4. A Pluralistic Universe (1909)
5. Essay in Radikal Empirism (1912), setelah James meninggal.

Pemikiran William James
Untuk menjelaskan pandangan-pandangan yang dikemukakan James, kita harus mulai dengan teorinya tentang kesadaran, yang sebagian besar dikembangkan secara lengkap di dalam The Principles of Psychology. James percaya bahwa psikologi dan filsafat erat-terkait melalui cara berikut: keduanya perlu menekankan deskripsi tentang pengalaman manusia dan juga tujuan menemukan penjelasan kausal.

Setelah menerbitkan The Principles of Psychology, James mempersembahkan dirinya lebih lanjut di dalam penjelajahan filosofis. Namun, ini tidak berarti bahwa ia memutuskan diri dari perhatian awalnya pada psikologi dan fisiologi. Dalam kenyataannya, karya filosofisnya dapat dipandang mengambil beberapa cabang sentral dari penekanan awalnya pada satu ide : bahwa kesadaran manusia adalah sebuah kekuatan aktif, selektif, bertujuan, yang dengannya manusia membentuk sebuah lingkungan yang religius dan lunak menjadi pola-pola yang bermakna. Dari fondasi ini, tulisan-tulisan lima belas tahun terakhir dari hidup James berpusat pada (1) arti penting pilihan dalam menentukan kepercayaan kita, (2) penilaian tentang hidup religius manusia, (3) hakikat makna dan kebenaran, dan (4) perkembangan sebuah metafisika pluralistik (yakni sebuah pandangan yang menekankan otonomi dan independensi hal-hal individual di alam semesta, hubungan dan ketergantungannya satu sama lain).

Ia juga meletakkan prinsip ini ke dalam praktek dan menunjukkan lima karakteristik dasar kesadaran dan pikiran kita, yaitu :
  1. Pikiran bersifat personal-pengalaman diatur, keduanya memiliki seseorang.
  2. Pikiran dan pengalaman berada di dalam perubahan yang konstan. Tidak ada dua pengalaman yang pernah identik, “sebuah keadaan yang telah berlaku tidak akan pernah kembali dan identik dengan apa yang sebelumnya”. James tidak mengingkari bahwa mengalami obyek yang sama sekali, tapi pengalaman kita tentang sebuah obyek memiliki sifat yang berbeda pada kesempatan-kesempatan yang berbeda.
  3. Ada keberlanjutan dan juga perubahan di dalam pikiran dan pengalaman
  4. Pikiran bersifat kognitif, dan pikiran berkenaan dengan sesuatu selain dirinya sendiri
  5. Kesadaran bersifat selektif, kesadaran berkonsentrasi pada beberapa hal dan mengingkari beberapa hal yang lain.

Pemikiran James tentang karya-karyanya
Sikap yang dianut James digambarkan di dalam esainya “The Will to Believe”. Di dalam esai ini, ia menegaskan bahwa ada waktu-waktu ketika kita dihadapkan pada situasi di mana kita harus membuat keputusan tanpa memiliki semua bukti yang mungkin kita kuasai. Kehidupan tidak selalu memberi kita kemewahan menunggu hingga kita mendapatkan data yang meyakinkan, yang mendukung jalan tindakan yang benar. Tujuan James adalah menggambarkan beberapa karakteristik dasar situasi semacam itu, dan mempertahankan pandangan bahwa arah tindakan rasional di lingkungan ini tidaklah berarti melarikan diri dari realitas dengan mengklaim perlunya keharusan menunggu bukti yang lebih obyektif sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan.

The Varieties of Religious Experiences memuat usaha besar James untuk menilai arti agama dalam kehidupan manusia. Seperti Nietzsche, James menilai agama dari segi kontribusinya pada keutamaan manusia, tetapi kesimpulan yang diambil James berbeda dari para filosof Jerman pada masanya. Perbedaan ini sebagian besar dikarenakan fakta bahwa ideal James lebih demokratis dibandingkan ideal Nietzsche. James tentu memuji nilai individu-individu yang istimewa, tetapi ia memberi penekanan yang lebih jelas dan lebih kuat pada arti penting dan integritas setiap kehidupan manusia, perlunya manusia bekerja bersama guna menghasilkan yang terbaik, dan kebutuhan untuk menetapkan sebuah lingkungan di mana kebebasan personal dan kesatuan sosial melengkapi satu sama lain.

Di dalam bukunya Pragmatism, James membicarakan konsep pragmatis tentang kebenaran dalam satu bab. Di dalam The Meaning of Truth ia menjelaskan bahwa sekurang-kurangnya ada delapan hal yang disalahpahami orang tentang ajarannya. Suatu kritik, misalnya, mengatakan bahwa pragmatisme hanya menerangkan bagaimana kebenaran datang; tidak menjelaskan apa kebenaran itu sesungguhnya.

Karangannya, Essay in Radical Empirism a Pluralistic Universe, dan karyanya, Some Problems of Philosophy, membicarakan pertumbuhan pandangannya tentang pragmatisme di dalam metafisika dan epistemologi. Pragmatisme, menurut pendapatnya, memberikan suatu jalan untuk membicarakan filsafat dengan melalui pemecahan lewat pengalaman indera. Akan tetapi, ini ternyata tidak mencukupi untuk James karena ia menyadari bahwa pragmatisme juga mampu menghubungkan satu dengan lainnya. Jawaban yang harus diberikan ialah mengenai pandangan yang pasti tentang alam semesta. Pandangan ini tentu saja suatu metafisika.

Pemikiran William James adalah empirisme yang radikal atau empirisis yang pragmatis. Kepribadiannya dan pandangannya tentang manusia memerlukan suatu filsafat yang dapat berlaku adil pada perasaan keagamaan, moral dan kepentingan manusia terdalam. Ia memerlukan suatu filsafat yang pantas, yang dapat menghadapi kenyataan secara terus terang. Ia mencurigai setiap sistem filsafat yang murni intelektual atau yang mengaku benar secara absolut. Filsafat yang tidak selesai serta tidak absolut, itulah filsafat yang diakuinya, tetapi filsafat itu harus menyertai kehidupan manusia dan masa depannya. Filsafat harus membantu manusia menyelesaikan masalah yang dihadapinya, memberikan kepada manusia harapan yang optimistis dalam kehidupan yang vital.

Bahwa pragmatisme James itu bersifat voluntaristis, penekanannya pada pentingnya faktor usaha dan kesukarelaan dalam keputusan dan memperjelas sesuatu.

Tentang etikanya
Bahwa kaum pragmatis berpendapat bahwa yang baik adalah yang dapat dilaksanakan dan dipraktekkan, mendatangkan yang positif dan kemajuan hidup. Karena itu, baik-buruknya perilaku dan cara hidup dinilai atas dasar praktisnya, akibat tampaknya, dampak positifnya, manfaatnya bagi orang yang bersangkutan.

Biografi Abraham Harold Maslow

Tokoh dengan nama lengkap Abraham Harold Maslow, lahir pada tanggal 1 Aprik 1908 di Brooklyn, New York, sebagai anak sulung dari tujuh orang bersaudara. Kedua orangtuanya adalah penganut Yahudi tidak berpendidikan yang berimigrasi dari Rusia.

Karena sangat berharap anak-anaknya berhasil di dunia baru, kedua orangtuanya memaksa Maslow dan saudara-saudaranya belajar keras agar meraih keberhasilan di bidang akademik. Tidak heran jika semasa kanak-kanak dan remaja, Maslow menjadi anak penyendiri dan menghabiskan hari-harinya dengan buku.

Demi menuruti keinginan orangtuanya, pertama-tama Maslow belajar hukum di City College of New York (CCNY). Setelah tiga semester belajar di sana, dia pindah ke Cornell lalu kembali ke CCNY. Dia menikahi sepupunya, Bertha Goodman, dan pernikahan ini bertentangan dengan keinginan orangtuanya. Maslow dan Bertha dikaruniai dua orang puteri.

Dia dan Bertha kemudian pindah ke Wisconsin agar bisa masuk ke University of Wisconsin. Di sinilah ketertarikannya pada bidang psikologis mulai tumbuh, sehingga perjalanan akademisnya berubah secara dramatis. Setahun setelah lulus, dia kembali ke New York untuk bekerja dengan E. L. Thorndike di Coolumbia dimana dia melakukan penelitian tentang seksualitas manusia.

Dia mulai mengajar full time di Brooklyn College. Dalam periode inilah dia bergaul dengan beberapa pemikir Eropa yang berimigrasi ke AS, khususnya ke Brooklyn, akibat perang yang berkecamuk di sana. Di antara pemikir tersebut adalah Adler, Fromm, Horney dan psikolog-psikolog Gestalt dan Freudian.

Tahun 1951, Maslow menjabat ketua departemen psikologi di Brandels selama 10 tahun. Di sinilah dia bertemu dengan Kurt dan mulai menulis karya-karya teoretisnya sendiri. Di sini, dia juga mulai mengembangkan konsep psikologi humanistik – konsep yang baginya jauh lebih penting ketimbang usaha-usaha teoretisnya.

Dia menghabiskan masa pensiunnya di California, sampai akhirnya dia mengalami serangan jantung dan meninggal pada tanggal 8 Juni 1970.

[Dikutip dari buku Personality Theories: An Introduction oleh Dr. C. George Boeree dari Psychology Department Shippensburg University pada tahun 1997]

Biografi Burrhusm Frederic Skinner

Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990) adalah seorang psikolog Amerika Serikat terkenal dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner adalah setiap manusia bergerak karena mendapat rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut dinamakan "cara kerja yang menentukan" (operant conditioning). Setiap makhluk hidup pasti selalu berada dalam proses bersinggungan dengan lingkungannya. Di dalam proses itu, makhluk hidup menerima rangsangan atau stimulan tertentu yang membuatnya bertindak sesuatu. Rangsangan itu disebut stimulan yang menggugah. Stimulan tertentu menyebabkan manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu.

Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di kota Susquehanna, Pennsylvania, Amerika Serikat.  Ia menempuh pendidikan dalam bidang Bahasa Inggris dari Hamilton College. Beberapa tahun kemudian, Skinner menempuh studi dalam bidang psikologi di Universitas Harvard. Pada tahun 1936, Ia mengajar di Universitas Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di Universitas Harvard sampai akhir hayatnya. Salah satu buku terbaik dalam bidang psikologi yang ditulisnya adalah Walden II.

Biografi Wilhelm Maximilian Wundt

Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca indera).

Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya.

Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: “Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung” (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862), “Grund zuge der Physiologischen Psychologie” (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan “Physiologische Psychologie”.

Biografi Sigmund Freud

Dilahirkan tahun 1856 di kota Freiberg yang kini terletak di Cekoslowakia, tetapi tadinya termasuk wilayah Kerajaan Austria. Tatkala dia berumur empat tahun, keluarganya pindah ke Wina dan di situlah dia menghabiskan hampir seluruh hidupnya. Freud seorang mahasiswa yang jempolan di sekolahnya, meraih gelar sarjana kedokteran dari Universitas Wina tahun 1881. Selama sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penyelidikan mendalam di bidang psikologi, membentuk staf klinik psikiatri, melakukan praktek pribadi di bidang neurologi, bekerja di Paris bersama neurolog Perancis kenamaan Jean Charcot dan juga bersama dokter Josef Breuer orang Wina.

Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting, meski pasar penjualannya lambat pada awalnya, tetapi melambungkan nama harumnya. Sesudah itu berhamburan keluar karya-karyanya yang penting-penting, dan pada tahun 1908 tatkala Freud memberi serangkaian ceramah di Amerika Serikat, Freud sudah jadi orang yang betul-betul kesohor. Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler, dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Yung. Kedua orang itu akhirnya juga menjadi jagoan ilmu psikologi lewat upaya mereka sendiri.

Freud kawin dan beranak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia kejangkitan kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski begitu,dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting bermunculan pada tahun-tahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria dan si Sigmund Freud yang sudah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi itu dipaksa pergi ke London dan meninggal dunia di sana setahun sesudahnya.
Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya sehingga tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Dia tunjukkan betapa proses itu mempengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset atau salah sebut, lupa terhadap nama-nama dan juga menyebabkan penderitaan atas bikinan sendiri serta bahkan penyakit.

Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi.

Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit sejak dilontarkannya.

Freud mungkin paling terkenal dalam hal pengusulan gagasan bahwa gairah seksual yang tertekan sering menjadi penyebab penting dalam hal penyakit jiwa atau neurosis. (Sesungguhnya, bukanlah Freud orang pertama yang mengemukakan masalah ini meski tulisan-tulisannya begitu banyak beri dorongan dalam penggunaan lapangan ilmiah). Dia juga menunjukkan bahwa gairah seksual dan nafsu seksual bermula pada saat masa kanak-kanak dan bukannya pada saat dewasa.

Berhubung banyak gagasan Freud masih bertentangan satu sama lain, amatlah sulit menempatkan kedudukannya dalam sejarah. Dia merupakan pelopor serta penggali, dengan bakat serta kecerdasan luar biasa yang menghasilkan pelbagai gagasan. Tetapi, teori-teori Freud (tidak seperti Darwin atau Pasteur) tak pernah berhasil peroleh kesepakatan dari masyarakat ilmuwan dan teramat sulit mengatakan bahwa bagian-bagian mana dari gagasannya yang akhirnya dapat dianggap sebagai suatu kebenaran.

Lepas dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya, tampaknya sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol dalam sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi sepenuhnya telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan banyak gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego, super ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.

Memang betul, psikoanalisa merupakan cara penyembuhan yang teramat mahal dan amat serius dan pula tidak berhasil apa-apa. Tetapi, juga betul teknik itu meraih sukses-sukses besar. Para psikolog di masa depan berkesimpulan bahwa keinginan seksual yang tertekan akan semakin penting peranannya dalam tingkah laku manusia daripada anggapan para penganut faham Freud. Tetapi, gairah ini sudah pasti punya saham besar dari anggapan sebagian psikolog sebelum Freud. Begitu pula, mayoritas psikolog kini yakin bahwa proses mental bawah-sadar memegang peranan yang menentukan dalam tingkah laku manusia, sesuatu hal yang diremehkan orang sebelum Freud.

Freud memang bukan psikolog pertama, dan dalam jangka panjang mungkin tidak akan dianggap orang yang gagasan-gagasannya sebagian besar mendekati kebenaran. Namun, dia sudah jelas tokoh yang paling berpengaruh dan paling penting dalam perkembangan teori psikologi modern dan pandangan-pandangannya yang punya arti sangat besar di bidangnya menyuguhkan kepadanya hak untuk tercantum dalam urutan cukup tinggi dalam daftar buku ini.

referensi :
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat