BIOGRAFI CARL ROGERS

Carl Rogers (1902–1987) adalah seorang psikolog Amerika yang dikenal sebagai salah satu pendiri aliran psikologi humanistik. Ia mengembangkan pendekatan terapi yang disebut terapi berpusat pada klien (client-centered therapy) dan menekankan pentingnya pemahaman terhadap pengalaman subjektif dan pertumbuhan pribadi.

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Carl Ransom Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois, Amerika Serikat. Ia berasal dari keluarga Kristen Protestan yang ketat, dan nilai-nilai agama serta etika moral yang kuat sangat mempengaruhi kehidupan awalnya. Rogers awalnya belajar pertanian di University of Wisconsin, tetapi kemudian berpindah jurusan ke teologi.

Setelah menghadiri sebuah konferensi di China, Rogers mulai meragukan keyakinan agamanya dan memutuskan untuk beralih ke bidang psikologi. Ia memperoleh gelar master dan doktor dalam psikologi klinis dari Teachers College, Columbia University pada tahun 1928 dan 1931.

Karier dan Pengembangan Teori

Rogers bekerja sebagai psikolog anak di Rochester, New York, di mana ia mengembangkan minat dalam psikoterapi. Pada tahun 1940, ia menjadi profesor di Ohio State University, dan mulai merumuskan teorinya tentang terapi berpusat pada klien, yang ia perkenalkan dalam bukunya yang berjudul "Counseling and Psychotherapy" (1942).

Rogers menekankan bahwa individu memiliki kecenderungan bawaan untuk berkembang dan mencapai potensi mereka. Terapinya berfokus pada menciptakan lingkungan yang mendukung dan tidak menghakimi, yang memungkinkan klien untuk mengeksplorasi perasaan mereka secara terbuka. Dalam terapi berpusat pada klien, terapis tidak mengarahkan proses terapi, melainkan berperan sebagai fasilitator yang mendengarkan secara empatik dan memberikan penghargaan tanpa syarat (unconditional positive regard).

Konsep-Konsep Kunci

Beberapa konsep kunci dalam teori Rogers meliputi:

  • Penghargaan tanpa syarat (unconditional positive regard): Menerima dan menghargai seseorang tanpa syarat, terlepas dari tindakan atau perasaan mereka.
  • Kongruensi: Kesesuaian antara pengalaman pribadi dan ekspresi eksternal. Terapis harus otentik dan jujur dalam interaksi mereka dengan klien.
  • Empati: Kemampuan untuk memahami perasaan dan pengalaman orang lain dengan sangat mendalam.

Rogers percaya bahwa dengan lingkungan yang tepat, orang akan cenderung bergerak menuju aktualisasi diri atau pengembangan potensi penuh mereka.


Pengaruh dan Penghargaan

Rogers adalah salah satu tokoh utama dalam psikologi humanistik, yang menekankan potensi pertumbuhan dan kreativitas manusia, serta pentingnya pengalaman subjektif. Pendekatannya sangat berpengaruh dalam bidang konseling, pendidikan, dan psikologi klinis.

Ia menerima banyak penghargaan selama kariernya, termasuk Distinguished Scientific Contribution Award dari American Psychological Association (APA). Pada tahun 1987, APA menempatkannya sebagai salah satu dari sepuluh psikolog yang paling berpengaruh di abad ke-20.

Kehidupan Pribadi dan Akhir Hayat

Rogers menikah dengan Helen Elliot pada tahun 1924, dan mereka memiliki dua anak. Ia adalah sosok yang dikenal lembut dan empatik, yang sangat mencerminkan nilai-nilai yang diajarkannya.

Carl Rogers meninggal pada 4 Februari 1987 di La Jolla, California, akibat serangan jantung setelah operasi patah tulang panggul. Warisan Rogers terus berlanjut, terutama dalam pendidikan, terapi, dan gerakan psikologi humanistik, yang mengutamakan keunikan setiap individu dan potensi mereka untuk berkembang.

0 comments:

Post a Comment